Selasa, 02 Desember 2014

SISTEM SARAF

BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pemrosesan neuron yang rumit, tersusun, dan diskret. Banyak dari pola neuron penunjang  kehidupan dasar, misalnya pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi, serupa pada semua orang. Namun, tentu ada perbedaan halus dalam integrasi neuron antara seseorang yang merupakan komponis berbakat dan orang yang tidak dapat bernyanyi, atau antara seorang pakar matematika dan orang yang kesulitan membagi bilangan. Sebagian perbedaan pada sistem saraf individu disebabkan oleh factor genetik.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
B.      TUJUAN
a.       Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
b.      Untuk mengetahui pembagian sistem saraf.
c.       Untuk  mengetahui meningen (selaput otak).
d.      Untuk mengetahui  bagian otak manusia.
e.       Untuk mengetahui selaput kepala (selaput otak)
C.      MANFAAT
Beberapa manfaat yang didapat dari makalah ini, yaitu sebagai berikut :
a.       Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan Anatomi Fisiologi Manusia tentang sistem saraf.
b.      Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN
            Sistem saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf dapat kita mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot.
B.      PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF
Pembagian susunan saraf terdiri dari :
Ø  Susunan Saraf Sentral
1.      Medula spinalis.
2.      Otak
a)      Otak besar.
b)      Otak kecil.
c)      Batang otak.
Ø  Susunan Saraf Perifer
1.      Susunan saraf somatik.
Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.
2.      Susunan saraf otonom.
a)      Susunan saraf simpatis.
b)      Susunan saraf para simpatis.
Ø  Sel Saraf dan Serabut Saraf
Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah badan sel yang disebut perikarion berisi nukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut substansia nissel.
Dari perikarion keluar prosesus-prosesus yang menghantarkan rangsangan perikarion yang disebut dendrit, jumlahnya lebih banyak (lebih dari satu).
Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson, jumlah akson biasanya hanya satu, pada permulaan akson lebih besar dari pada permulaan perifer disebut bukti akson, bagian perifer bukit akson diselubungi oleh simpai mielin.
Simpai mielin yang berlekuk-lekuk disebut nodus ranvier di dalam saraf perifer. Akson dan dendrit tergabung dalam berkas-berkas jaringan ikat disebut endoneurium, berkas ini tergabung menjadi berkas yang lebih besar disebut epineurium. Apabila sebuah akson terputus maka bagian yang terputus hubungannya dengan karion akan mengalami degenerasi, akson dan simpai mielinnya akan berdegenerasi.
Diluar susunan saraf terdapat selubung kedua diluar selubung mielin yang terdiri dari sel-sel schwan, sel-sel schwan ini akan berproliferasi membentuk kolom-kolom, dari ujung sentral akson akan tumbuh masuk dalam kolom-kolom ini.
Ø  Jenis Sel Saraf, Menurut Jenis Rangsangannya
a)      Sel sarat (sel ganglion)
b)      Serabut saraf (neurit) = akson

Sel saraf (Neuron)

            Besar sel bermacam-macam dilihat pada geriginya satu, dua dan banyak.
            Gerigi yang banyak bercabang menghubungkan sel itu sesamanya disebut dendrit, alat penghubung disebut neuron.
Serabut saraf (Neurit) = Akson
            Bagian utama serabut saraf disebut sumbu toraks terdapat di tengah-tengah sekali disebut juga benang saraf. Sumbu saraf mempunyai benang saraf terdiri dari zat lemak dinamakan mielin. Sumbu toraks yang tidak mempunyai selaput kelihatan ke abu-abuan atau sarabut saraf gaib (saraf sulung) sekeliling serabut saraf ini ada selaput bening disebut selaput schwan.

C.      MENINGEN (Selaput Otak)
Selaput yang membukus otak dan susunan tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang mmbawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebo spinalis), memperkecil benturan atau getaran yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu :

                 1.     Duramater
Selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat, dibagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan duramater propia dibagian dalam. Didalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah.
Duramater pada tempat tertentu mengandung rongga yang mengalirkan darah vena dari otak, ronggan dinamakan sinus longitudinal superior, terletak diantara kedua hemisfer otak.
                 2.     Arakhnoid (Lapisan Tengah)
Merupakan selaput halus yang memisahkan duramater dengan piamater membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputu seluruh susunan saraf sentral.
Medula spinalis terhenti setinggi di bawah lumbal terdapat sebuah kantong berisi cairan, berisi saraf perifer yang keluar dari medula spinalis dapat dimanfaatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut fungsi lumbal.
                 3.     Piamater (Lapisan Sebelah Dalam)
Merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak, piamater berhubungan dengan araknoid melalui struktur-struktur jaringan iat yang disebut trabekel.
Tepi falksserebri membentuk sinus longitudinal inferior dan sinus sagitalis inferior yang mengeluarkan darah dari falks serebr. Tentorium, memisahkan serebri dengan serebulum.

D.        OTAK
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
1.         Perkembangan Otak
Otak terletak dalam rongga kranium (tengkorak) berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran otak awal.
a)         Otak depan menjadi hemisfer serebri, korpus striatum, talamus serta hipotalamus.
b)         Otak tengah, tegmentum, krus serebrium, korpus kuadrigeminus.
c)         Otak belakang, menjadi pons varol, medula oblongata dan serebellum.
2.         Daerah pada Otak
Fisura dan sulkus membagi hemisfer otak menjadi beberapa daerah. Kortek serebri terlipat secara tidak teratur, lekukan diantara gulungan serebri, sulkus yang paling dalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis.
Daerah atau lobus letaknya sesuai dengan tulang yang berada diatasnya (lobus frontalis, temporalis, parietalis dan oksipitalis).
Fisura longitudinalis merupakan celah dalam pada bidang medial lateralis memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis sebelah, anterior dan lobus parietalis sebelah posterior. Sulkus sentralis memisahkan lobus parietalis sebelah posterior. Sulkus sentralis juga memisahkan lobus frontalis dari lobus parietalis.
a.      Bagian-Bagian Otak

a)         Serebrum (Otak Besar)
Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media.
b)         Pusat bicara
Kemampuan berbicara atau bahasa hanya terdapat pada manusia dan mempunyai pusat pada temporalis dan lobus parietalis. Gangguan terhadap hubungan antara korteks berbicara sensoris dan motoris maka akan timbul gangguan kemampuan untuk dapat berbicara spontan, dimana pendeta kehilangan kemampuan untuk mengenal perkataan dan kemampuan berbicara.
c)         Ganglia basalis
Kumpulan-kumpulan sel saraf di dalam diensepalon dan mesensepalon yang berfungsi pada aktivitas motorik (menghambat tenus otot, menentukan sikap), gerakan dasar yang terjadi atomatis seperti akspresi wajah dan lenggang lenggok waktu berjalan.
d)         Substansi putih
Terletak lebih dalam dan terdiri dari serabut saraf milik sel-sel pada korteks. Pada hemisfer otak terdiri dari serabut saraf yang bergerak dari korteks dan kedalam korteks menyambung berbagai pusat pada otak dengan sumsum tulang belakang.
e)         Kapsula interna
Terbentuk oleh berkas-berkas serabut motorik dan sensorik yang menyambung korteks serebri dengan batang otak dan sumsum tulang belakang. Pada saat melintasi substansi kelabu, berkas saraf ini berpadu satu sama lain dengan erat.
f)         Batang otak (Trunkus serebri)
Diensefalon ke atas berhubungan dengan serebrum dan medula oblongata ke bawah dengan medula spinalis. Serebrum melekat pada batang otak di bagian medula oblongata, pons varoli dan mesensepalon. Hubungan serebelum dengan medula oblongata disebut korpus retiformi, serebelum dengan pos varoli disebut brakium pontis dan serebelum dengan mesensepalon disebut brakium konjungtiva.
g)         Serebelum (Otak Kecil)
Terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan serebrum oleh fisura tranversalis dibelakangi oleh pons varoli dan diatas medula oblongata.
Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris merupakan pusat koordinasi dan integrasi.
Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer. Serebelum berhubungan dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi).
Permukaan luar serebelum berlipat-lipat menyerupai serebelum tapi lipatannya lebih kecil dan lebih teratur permukaan serebelum ini mengandung zat kelabu. Kekerasan yang mengenai serebelum akan mampu menggerakkan otot dan tulang, kesukaran untuk menelan karena tidak dapat kontrol terhadap otot yang menggerakkan lidah dan rahang.
E.        SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
            Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang ke luar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak berhunbungan erat dengan otot panca indera mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.
            Di dalam kepala ada 2 saraf kranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja atau hanya sensorik saja, misalnya alat-alat panca indera. Saraf kepala terdiri dari :

a.         Nervus Olfaktorius
            Sifatnya sensorik menyerupai hidung membawa rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung keotak.
            Fungsinya : saraf pembau yang keluar dari otak di bawah dahi yang disebut lobus olfaktorius, kemudian saraf ini melalui lubang yang ada di dalam tulang tapis akan menuju rongga hidung selanjutnya menuju sel-sel panca indra.

b.         Nervus Optikus
            Sifatnya sensoris, mensarafi bola mata membawa rangsangan penglihatan ke otak.
            Fungsinya : serabut mata yang serabut-serabut sarafnya keluar dari bukit IV dan pusat-pusat didekatnya serabut-serabut tersebut. Memiliki tangki otak dan membentuk saluran optik dan bertemu di tangki hipofise dan membentang sebagai saraf mata, serabut-serabut tidak semuanya bersilang.
c.         Nervus Okulomotoris
            Sifatnya motoris : mensarafi otot-otot orbital (otot penggerak bola mata).
 Di dalam saraf ini terkandung serabut-serabut saraf otonom (para simpatis).
            Fungsinya : saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak dan menuju ke lekuk mata dan mengusahakan persarafan otot yang mengangkat kelopak mata alias, selain dari otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.
d.         Nervus Trigeminus
            Sifatnya majemuk (sensoris motoris), saraf ini mempunyai 3 buah cabang yaitu :
           Nervus optalmikus
           Nervus maksilaris
           Nervus mandibularis
Fungsinya : sebagai saraf kembar 3 dimana saraf ini merupakan saraf otak terbesar yang mempunyai 2 buah akar saraf yang mengandung serabut saraf penggerak. Dan di ujung tulang belakang yang terkecil mengandungserabut saraf penggerak. Di ujung tulang karang bagian perasa membentuk sebuah ganglion yang dinamakan simpul saraf serta meninggalkan rongga tengkorak.
e.         Nervus Abdusen
            Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital.
            Fungsinya : sebagai saraf penggoyang sisi mata dimana araf ini keluar disebelah jembatan pontis menembus selaput otak sela tursika.
f.          Nervus Fasialis
            Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir rongga mulut. Di dalam sarafini terdapat serabut-serabut saraf otonom (parasimpatis) untuk wajah dan kulit kepala.
            Fungsinya : sebagai mimik wajah dan menghantarkan rasa pengecap, yang mana saraf ini keluar di sebelah belakang dan beriringan dengan saraf pendengar.
g.         Nervus Auditorius
Sifatnya sensoris, mensarafi alat pendengar membawa rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak.
Fungsinya : sebagai saraf pendengar, yang mana saraf ini mempunyai 2 buah kumpulan serabut saraf yaitu : rumah keong (koklea), disebut akar tengah adalah saraf untuk mendengar dan pintu halaman (vestibulum), disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.
h.         Nervus Glossofaringeus
            Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), ia mensarafi faring, tonsil dan lidah. Saraf ini dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak, di dalamnya mengandung
saraf-saraf otonom.
            Fungsinya : sebagai saraf lidah tekak dimana saraf ini melewati lorong diantara tulang belakang dan karang, terdapat 2 buah simpul saraf yang di atas sekali dinamakan ganglion jugularis atau ganglion atas dan yang di bawah di namakan ganglion petrosum atau ganlion bawah.
i.          Nervus Vagus
            Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), mengandung serabut-serabut saraf motorik, sensorik, dan para simpatis faring, laring, paru-paru, esofagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar pencernaan dalam abdomen dan lain-lain.
            Fungsinya : sebagai saraf perasa, dimana saraf ini keluar dari sumsum penyambung dan terdapat di bawah saraf lidah tekak.
j.          Nervus Assesorius
            Sifatnya motoris, ia mensarafi muskulus sternokloide mastoid dan muskulus trapezius.
            Fungsinya : sabagai saraf tambahan, terbagi atas 2 bagian yaitu bagian yang berasal dari otak dan bagian yang berasal dari sumsum tulang belakang.
k.         Nervus Hipoglosus
            Sifatnya motoris, ia mensarafi otot-otot lidah.
            Fungsinya : sebagai saraf lidah dimana saraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung. Akhirnya bersatu dan melewati lubang yang terdapat di sisi foramen oksipital.



BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.


B.   SARAN
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

 GAMBAR